Matched Content

Monday, September 16, 2013

Beberapa Penyebab Dinding Lembab Dan Solusinya


Biasanya kita terlambat menyadari dinding lembab. Saat cat sudah mulai terkelupas dan dinding ditumbuhi lumut baru kita menyadari bahwa selama ini dinding tersebut selalu lembab atau basah. Dinding yang selalu lembab dapat menyebabkan gangguan kesehatan penghuni rumah.

Beberapa penyebab dinding selalu lembab antara lain:

Kebocoran air hujan
Air hujan bocor bisa terjadi karena atap yang bocor atau saluran air hujan yang bocor. Jika dinding terasa lembab dan basah hanya jika disaat musim hujan maka dengan mudah dapat disimpulkan bahwa terjadi kebocoran atap atau saluran air hujan yang membasahi dinding. Maka solusinya adalah dengan memperbaiki kebocoran tersebut.


Atap dengan dak beton sebagaimana sketsa diatas biasanya dibangun pada rumah di kompleks yang rapat. Dinding pada rumah ini berbatasan langsung dengan halaman tetangga, dan tidak boleh ada bagian atap yang melebihi dinding karena akan masuk ke wilayah tetangga.

Jika saluran air hujan di atap menggunakan dak beton bocor, maka periksa plesteran dan aciannya, tambal dengan semen jika terdapat retak.

Karena saluran air hujan dari dak beton biasanya terhubung langsung dengan dinding beton, maka air dari dak yang bocor dapat merembes dan meresap ke dinding, walau tidak ada tetesan air yang jatuh ke lantai.

Jika perlu buang atau bobok dulu plesteran dan acian lama disekitar retakan pada dak, karena ini menandakan campuran semen yang lama tidak sesuai alias kebanyakan pasir. Tambal lagi dengan plester campuran 1 semen dan 3 pasir. Jika hanya sedikit retaknya maka dapat langsung diaci dengan semen saja, tidak perlu dicampur pasir. Selanjutnya dak tersebut dilapisi dengan cat anti bocor seperti Aquaproof.


Kebocoran air bersih
Kebocoran air dapat terjadi pada pipa saluran air bersih dari pompa, dari tangki (tandon), atau dari Perusahaan Air Minum (PAM). Sebetulnya pipa air bersih tidak boleh dicor, karena akan menyulitkan perbaikan jika bocor. Kebocoran pipa air bersih tidak hanya memboroskan pemakain air bersih. Pipa air bersih yang bocor juga dapat menyebabkan air bersih di dalamnya tercemar. Di beberapa negera, air bersih dari keran dapat langsung diminum tanpa dimasak. Karena standard kualitas air keran di negara tersebut harus dapat diminum, bukan cuma untuk cuci dan mandi. Disinilah peran ahli pipa (plumber) dibutuhkan agar desain pipa simpel dan fungsional serta mudah diperbaiki jika rusak.

Karena alasan keindahan, sering pipa air bersih ini disembunyikan di dalam dinding. Pipa air yang tersembunyi akan sulit dan mahal memperbaikinya karena harus membongkar dinding, apalagi jika dinding tersebut dilapisi keramik seperti dinding di kamar mandi dan dapur. Cara termudah dan termurah adalah dengan menutup pipa lama yang bocor lalu diganti pipa baru yang berlainan jalur dengan pipa lama.


Saluran air kotor yang bocor
Saluran air yang terbuat dari semen (buis beton) tidak kedap air dan mudah merembes lalu airnya meresap ke dinding. Bukanlah hal yang mudah untuk melapis permukaan saluran dengan cat anti bocor, karena banyaknya kotoran. Jika hal ini terjadi, maka solusi yang paling effektif adalah mengganti buis beton dengan pipa pralon (PVC).


Adanya sumber uap air di dalam ruangan
Misalnya air didalam bak mandi yang tidak diberi keramik dapat menyebabkan air meresap ke dinding. Perlu  diketahui bahwa pori-pori pada dinding akan menyebabkan fenomena kapiler yang mengisap air ke dalam tembok. Air di dinding akan menguap dan menyebabkan ruangan jadi lembab.

Fenomena kapiler terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang memompa air dari tanah ke daun, biasanya diterapkan pada sumbu kompor, untuk memompa minyak dari tangki kompor ke atas.


Adanya sumber air di dalam tanah
Air dari tanah yang lembab dapat naik ke dinding karena adanya fenomena kapiler. Beberapa desain rumah menempatkan pot bunga dari beton berdampingan dengan dinding rumah. Air dari dalam pot bunga dapat meresap ke dinding. Oleh gaya kapiler air menyebar di dalam dinding dan menyebabkan dinding lembab.

Ketinggian air yang dihisap oleh gaya kapiler dinding dapat mencapai beberapa meter. Pada tumbuhan, air yang dipompa oleh gaya kapiler bahkan bisa mencapai ketinggian puluhan meter, yaitu jarak dari akar ke daun di ranting tertinggi. Gaya kapiler mengisap air terus-menerus tanpa kenal istirahat. Air baru berhenti dihisap jika tembok sudah jenuh air. Jika air di pori-pori tembok menguap, maka gaya kapiler akan mengisi kembali pori-pori yang kosong dengan air dari tanah, demikian seterusnya tanpa henti.

Dinding yang yang selalu lembab karena gaya kapiler sering membingungkan penghuni rumah karena tidak ada kebocoran dari atap. Padahal sumber airnya dari bawah. Dalam waktu lama maka penghuni rumah sering sakit-sakitan akibat udara ruangan yang lembab. Lalu fenomena ini dihubungkan dengan hal ghaib atau mistis karena tidak mampu mencari penjelasan yang logis.

Pada lahan yang miring, kadang dibangun rumah dengan sebagian tanah menutupi dinding, karena pondasi dibangun pada bagian tanah yang rendah. Ada juga pemilik rumah yang sengaja menimbun tanah di balik dinding agar lebih tinggi, misalnya untuk membuat halaman yang bertingkat-tingkat, meninggikan lantai yang ada di balik dinding, atau bahkan karena tidak tahu harus kemana membuang sisa tanah dan puing.


Sebenarnya tinggi tanah tidak boleh melebihi tinggi pondasi. Jika tinggi tanah melebihi tinggi pondasi, maka berat tanah akan menekan dinding dari samping. Dan air yang dikandungnya akan melembabkan dinding.

Tumpukan tanah tidak seperti batu bata yang ditumpuk, tersusun tegak lurus dari bawah ke atas. Tumpukan tanah mempunyai sifat yang sama dengan tumpukan pasir, yaitu akan membentuk seperti gunung, semakin ke bawah semakin melebar. Tanah di bagian bawah akan bergerak ke samping akibat ditekan oleh berat tanah di atasnya. Tekanan tanah yang bertumpuk dibalik dinding bisa merubuhkan dinding tersebut.

Jika terpaksa harus meninggikan tanah hingga diatas pondasi, maka plesteran pada dinding yang terkena tanah harus diperkuat dengan cara mengurangi campuran pasirnya. Jika perlu gunakan semen saja tanpa pasir, agar mengurangi pori-pori dinding guna mencegah fenomena kapiler. Terkadang perlu ditambahkan lapisan bata lagi agar dinding lebih kuat menahan rembesan air dan tekanan ke samping oleh gundukan tanah.