Matched Content

Wednesday, March 20, 2013

Kalkulasi Koordinat GPS Berdasar Data Heading & Jarak


Melanjuti artikel 'Menghitung Sudut Heading Atau Bearing Dari Koordinat GPS', pada artikel ini dibahas mengenai cara menghitung koordinat GPS dari titik tujuan, jika koordinat GPS di titik awal, heading, dan jarak tempuh diketahui. Untuk lebih jelasnya harap lihat gambar di bawah.


a adalah sudut heading, dimana titik 0 derajat adalah arah ke utara peta, 90 derajat adalah arah timur peta, 180 derajat adalah arah selatan peta, 270 derajat adalah arah barat peta, dan 360 derajat sama dengan 0 derajat atau arah utara peta.

r adalah jarak dari start ke finish.

Jika titik awal atau start diketahui, maka titik akhir atau finish dapat dihitung.

Dokumen Excel yang berisi rumus-rumus yang akan menghitung secara otomatis dapat di download di sini.

Mohon diperhatikan bahwa koordinat bujur (longitude) dan lintang (latitude) jangan sampai terbalik. Google Maps menggunakan sistem lintang dan bujur (y dan x), bukan sebagaimana biasanya pada matematika bujur dan lintang (x dan y). Program Excel menggunakan sistem desimal Amerika dimana desimal ditandai dengan titik bukan koma. Sedangkan ribuan ditandai dengan koma, bukan titik.

Heading tidak selalu sama saat start dan saat finish, terutama untuk jarak jauh. Jika kita berada disekitar khatulistiwa atau equator, heading awal dan akhir bisa hampir sama. Hal ini karena posisi kita terhadap kutub utara maupun Selatan selalu hampir sama. Misal suatu penerbangan dilakukan sepanjang garis khatulistiwa ke arah timur (heading 90 derajat). Maka selama pesawat tersebut berada di garis khatulistiwa dan mengarah ke timur, dimanapun posisinya, kutub utara selalu di sebelah kiri, dan kutub Selatan selalu di sebelah kanan pesawat.

Tapi jika perjalanan dilakukan melalui kutub, misalnya kutub utara, saat awal perjalanan heading 0 atau 360 derajat. Ketika melewati titik kutub utara (90,0), maka heading akan berubah menjadi 180 derajat. Walau perjalanan mengikuti garis lurus, tidak berbelok.

Misalnya: penerbangan dari Pulkovo International Airport, Saint Petersburg, Russia (59.800278, 30.262500). Setelah lepas landas dari Saint Petersburg, Rusia; initial heading ke arah 0.147 atau ke utara. Penerbangan ini menempuh jarak 6,570.679 km. Jika data titik awal, initial heading, dan jarak diinput pada lembar ‘end & midpoint’. Maka hasil kalkulasinya adalah penerbangan ini menuju titik (61.17417, -149.99833) yaitu Ted Stevens Anchorage International Airport, Alaska, United States of America. Pada saat akan mendarat maka arah berubah menjadi 179.844 derajat atau ke Selatan (final heading). Walau sebenarnya penerbangan yang dilakukan bergerak di jalur lurus, tidak berbelok agar menempuh jarak tersingkat.

Maka untuk memperjelas jalur yang dilalui, dikalkulasi juga Mid point, yaitu titik di pertengahan perjalanan adalah (89.309101, 36.265637). Arah penerbangan di titik tengah ini adalah 6.130 derajat.

Contoh untuk daerah dekat kutub selatan: jika anda terbang dari Wellington International Airport, Wellington New Zealand (-41.326698, 174.806857). Setelah tinggal landas pesawat akan mengarah ke 134.528 atau sekitar tenggara. Penerbangan akan melintasi jarak 8,569.730 km, dan akan tiba di titik akhir (-41.438512, -73.094015) El Tepual International Airport, Puerto Montt, Los Lagos, Chile. Final heading sebelum mendarat adalah 45.586 derajat. Atau mengarah sekitar timur laut. Titik tengah penerbangan ini adalah di (-57.631250, -129.216744) mendekati kutub selatan, heading pada titik tengah adalah 90.126 derajat atau mengarah ke timur.

Contoh untuk khatulistiwa: Penerbangan dari bandara Supadio (-0.14735, 109.402585), Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Setelah lepas landas menuju ke arah 91.920 derajat atau ke timur. Setelah menempuh perjalanan sejauh 19,173.059 km, akan tiba di titik (-0.113333, -78.358611) yaitu Mariscal Sucre International Airport, Tababela, Quito Metro, Ecuador. Final heading adalah 88.078 derajat atau ke timur.

Mid point penerbangan khatulistiwa ini adalah titik (-1.925201, -164.477443) dekat pulau Jarvis, dan heading 89.983 derajat atau ke timur. Jadi untuk jalur sepanjang khatulistiwa, heading hampir selalu konstan sekitar 90 derajat.

Gambar di bawah adalah bola dunia yang dihampar menjadi dua dimensi atau datar, menunjukkan bahwa garis lintang (biru) selalu sejajar dengan garis khatulistiwa (merah, latitude 0). Arah kompas kutub utara-selatan absolut (bukan kutub magnetik bumi) selalu mengikuti garis bujur (hitam) yang tampak melengkung dan tidak tegak lurus terhadap lintang. Pada bola dunia yang bulat, garis bujur selalu tegak lurus terhadap garis lintang.



Sebuah pesawat terbang dari Dubai International Airport, Garhoud, Dubai (United Arab Emirates) (25.253192, 55.365751). Pesawat tersebut menuju Tokyo Haneda Airport, Ōta, Tokyo (Japan) (35.549489, 139.779957). Terlihat pada gambar Google maps di bawah.



Dari khatulistiwa tampak penerbangan tersebut mengikuti garis melengkung, padahal sebenarnya itu adalah garis lurus dengan jarak terpendek yang mengikuti lengkungan bumi.

Maka akan terbaca pada kompas di pesawat terbang: initial heading dari penerbangan Dubai ke Tokyo adalah 58.714 derajat, heading pada mid point berubah menjadi 108.493 derajat, dan pada titik akhir dekat Tokyo adalah 80.258 derajat. Walau secara aktual pesawat tersebut terbang lurus pada jalur terpendek, mengikuti lengkung bola bumi.

Radius bumi yang digunakan adalah 6,378.14 km yaitu radius bumi pada khatulistiwa. Nilai radius bumi dapat disesuaikan agar lebih akurat karena bumi tidak bundar sempurna. Jika menggunakan nilai rata-rata radius bumi yaitu 6371 km. Sedangkan radius pada kutub bumi sebesar 6,356.7523 km.

Baca juga menghitung luas tanah dengan koordinat GPS.

Jika menggunakan Google Maps, maka hasil perhitungan atau titik finish dapat copy lalu paste pada Search box di Google Maps, lalu tekan tombol Search. Google Maps akan menunjukkan titik yang dimaksud pada peta.



Bus Udara Transportasi Masa Depan saran solusi transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tanggerang, yang cepat, bebas macet dan banjir. Helikopter Mil Mi 26 daya angkut 90 penumpang membuat ongkos ticketnya jadi terjangkau. Estimasi Rp 200.000 Bogor-Jakarta, Rp 100.000 Depok-Jakarta.

4 comments:

  1. Permisi pak.. Saya mau tanya apakah ada jurnal atau paper yang membahas artikel ini? Saya ingin menggunakannya untuk referensi tugas akhir.. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau jurnal ilmiah saya belum tahu, tapi ada artikel yang mirip di alamat berikut:

      http://www.movable-type.co.uk/scripts/latlong.html

      Delete
  2. jenis GPS apa yang bisah digunakan untuk pengukuran tanah atau lahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada prinsipnya semua GPS bisa digunakan untuk mengukur tanah, termasuk GPS yang tersedia di smartphone. Yang penting mudah dan akurat dalam menemukan titik-titik koordinat dari tanah atau lahan yang diukur.

      Delete

Your positive comment will be highly appreciated to improve this site